Baru saja Janu merebahkan tubuhnya di atas salah-satu kasur bagian bawah, tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkari pinggang rampingnya. Memeluknya dari belakang begitu erat. Sudah pasti anak laki-laki itu langsung terlonjak kaget. “Abang?” gumam Janu menebak. Hatinya sangat girang bukan kepalang. Awalnya Janu berpikir jika orang yang sedang memeluknya saat ini adalah Bang Jidan.
Namun ternyata dugaan itu salah. Kedua mata kucing Janu spontan membulat sempurna saat seorang lelaki misterius yang memeluknya itu meraba bagian dada bidangnya. “Tidak! Lepaskan tanganmu, jangan sentuh aku!” titah Janu berusaha memberontak. Seorang laki-laki setengah baya tak dikenal tiba-tiba saja menyusup masuk ke dalam kamar Janu hendak melecehkan anak polos itu. Kedua mata indah Janu memanas, berembun, tampak mulai berair. “To– tolong lepaskan aku, singkirkan tanganmu dari tubuhku, hiks ….” Laki-laki itu tersenyum miring, sudah lama ia terus mengincar Janu dan hari ini adalah hari kemenangan baginya. “Kau ... sangat menarik. Tapi sangat disayangkan, matamu buta, hahaha!” Janu terdiam, tenggorokannya tercekat mendengar suara berat pria tersebut. “Tolong lepaskan Janu. Janu gak mau jadi kotor. Mohon ....” Sekuat tenaga Janu berusaha memberontak diiringi isakan tangis mencoba melepaskan pelukan yang mengunci tubuh mungilnya.
Penulis: ©ASIAH (@MwizaMonat)
Perancang Sampul: Izza Nur Fatimah
Editor: Zahra Apriolita
Tataletak Isi: Nur Fathia Khoyroh
ISBN :
vii + 403 Halaman;
14,5 x 21 cm