ENTAH sudah helaan napas ke berapa kalinya sejak Arga datang untuk menemani temannya berpacaran dengan gaya anak remaja alay. Muak? Itu yang dirasakan Arga sedari tadi. Namun, mau bagaimanapun dirinya harus tetap stay cool karena ini bukan soal menemani teman saja, melainkan mempertahankan pekerjaannya.
“Nanti kalo udah lulus, aku janji akan datang bersama orang tua aku ke rumah kamu ya, Sayang,” ucap Gerald, laki-laki yang menjadi teman Arga saat ini.
“Jadi gak sabar, deh, mau cepat-cepat lulus. Biar jadi istri kamu. Nanti kita bisa tinggal berdua, tidur berdua, ke mana-mana berdua, pokoknya selalu berdua,” balas seorang perempuan yang merupakan kekasih Gerald.
“Ekhem!”
Tiba-tiba air liur Arga tercekat begitu saja merasa tersindir atas perkataan gadis itu. Mungkin gadis itu pikir keberadaan Arga adalah pengganggu baginya, tapi pada nyatanya Gerald lah yang menyuruhnya menemani di sana. “Kenapa, Ga?” tegur Gerald.
“Haus.”
“Ya, sudah. Aku beliin minum dulu ya.” Perempuan itu beranjak ingin pergi, tapi dengan cekatan Arga menahannya.
“Gak perlu, She. Gue mau balik ke bengkel aja,” ucap Arga bergegas ingin pergi. Gerald tidak terima dengan keputusan Arga yang ingin pergi tanpa seizinnya. Akhirnya, ikut beranjak bangkit untuk mencegahnya.
“Nantilah, Ga. Temenin gue dulu.” Gerald menahan pundak Arga agar tidak pergi. Arga melepaskan tangan Gerald seraya menatapnya sinis.
Penulis: Wati Ayu Mulyani
Penyunting: Ririn Suhaimi
Penata Letak: Andika Gustian
Desainer Sampul: Oktavia_gyu
Ilustrator: Agam Desain
Ukuran buku: 21 cm
Jumlah halaman: 335