Dekadensi karakter yang terjadi dalam dunia pendidikan kita akhir-akhir ini dapat kita lihat dari banyaknya terjadi tawuran antar pelajar, pergaulan asusila di kalangan pelajar dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai para mahasiswa, kecabulan pornografi tak terbendung,
kebebasan individualistik salah arah lepas dari kawalan agama dan adat luhur dengan tampilan permissivesness dan anarkis. Padahal banyak dari kalangan mereka rajin melakukan ritual ibadah, tapi ibadah mereka tidak bisa mencegah dari perbutan keji dan munkar termasuk kemerosatan dan kenakalan mereka.
Masuknya budaya yang sangat beragam yang berbahaya dalam bentuk dekadensi karakter ini, menjadikan tatangan dunia pendidikan di Indonesia sekarang dan ke depan semakin berat dan sulit. Adapun indikator tantangan-tantangan tersebut tersebut di antaranya: Meningkatnya kekerasan di kalangan masyarakat, penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, cenderung tidak menggunakan kata baku, pengaruh peer-group (geng) yang kuat dalam tindak kekerasan, meningkatnya perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan seks bebas dan semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
Itulah tantangan-tantangan dunia pendidikan kita baik sekarang maupun yang akan datang yang semakin berat dan sulit serta memprihatinkan. padahal para siswa ke depan akan menjadi aktor utama dalam pentas kesejagatan (millenium ketiga), baik sebagai pemimpin ataupun sabagai anggota masyarakat. Tegasnya nasib bangsa dan negara termasuk agama sangat berkaitan dengan kualitas akhlak para remaja dan pemudanya.
Pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat dan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Di era globalisasi dan kemajuan teknologi dan informasi yang sangat pesat ini, pendidikan harus dapat memberi dan menfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya akhlak, intelektual, keterampilan, sosial, dan personal peserta didik. Pendidikan harus ditujukan ke arah pertumbuhan yang berkesinambungan dari kepribadian manusia yang menyeluruh, melalui rasio, hati dan pancaindra.
Penulis: Dr. Hardiyat, M.Pd.
Editor: Dr. Suherman Basyari, M.Ag
Layout/Cover: Tim MaSagi
Cetakan Pertama, April 2024
Ukuran buku: A5 (21cm)
Jumlah halaman: 315