Kajian ini bertujuan untuk mengetahui proses migrasi dan intoleransi kaum Puritan terhadap orang-orang yang berbeda pendapat atau pemikiran dengan keyakinan yang mereka anut.
Hal ini ditinjau menurut pandangan masyarakat Amerika pada abad ke -19 dan abad ke -20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa migrasi kaum Puritan dari Inggris ke Amerika terjadi karena mereka menentang sikap pemerintah dan gereja yang tidak demokratis. Setelah berada di Massachusetts, Amerika untuk menemukan kebebasan terhadap keyakinan yang mereka anut menyebabkan mereka mengeksploitasi kebebasan orang lain sehingga demokrasi yang dituntut oleh mereka menjadi sebuah paradoks. Hawthorne dan Miller mengritik sikap kaum Puritan yang mengusir, memburu, bahkan menghukum gantung orang -orang yang tidak sependapat dengan keyakinan yang mereka anut. Sikap seperti ini dianggap bertentangan dengan Ideologi Bangsa Amerika yaitu demokrasi, kesamaan kedudukan, dan kebebasan sebagaimana yang tercantum dalam Declaration of Independence. Kedua sastrawan ini pun menginterpretasikan suatu sikap tentang agama bahwa setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda meskipun terhadap agama yang sama. Sebab itu intoleransi kaum Puritan menunjukkan suatu sikap tirani dalam negara yang menghargai demokrasi dan kebebasan manusia sebagai makhluk Tuhan.
Penulis: Dahniar Th. Musa
Editor: Ali Audah, MA.
Layout & Cover: Tim PSS
Cetakan pertama, April 2024
Jumlah halaman : 121
Ukuran buku: 21cm