Tradisi kasai langger kini mulai memudar. Generasi muda kini lebih memilih membeli produk pembersih, seperti sabun dan sampo.
Menggunakan langger dianggap merepotkan. Generasi muda yang masih menggunakan kasai langger biasanya karena sudah terbiasa dan dikenalkan oleh keluarga. Nek Wan Kamora mencontohkan, "Menantu saya masih sering menggunakan kasai langger, mungkin sudah terbiasa dari ibunya dahulu". Tradisi bekasai langger terlebih dahulu dilakukan oleh anggota keraton. Apa yang biasa dilakukan oleh anggota keraton biasanya akan disebarluaskan kepada masyarakat luas. Keluarga keraton yang menjadi panutan bagi rakyatnya di masa lampau. Memiliki power untuk menyebarluaskan pengetahuan dan tradisi kepada masyarakat. Perilaku, kebiasaan dan nilai-nilai dari pemimpin yang dimuliakan akan dimaknai sebagai perilaku yang patut ditiru, dimaknai mulia sehingga meniru apa yang dilakukan Keluarga Keraton adalah memuliakan adat dan budaya. Penyebarluasan budaya kasai langger ini mendapat legitimasi dari tradisi yang dilakukan oleh keluarga keraton sebagai cara membersihkan diri.
Penulis :
Dr. Hj. Dahniar Th. Musa, M.Hum
Galuh Bayuardi, S.Sos., M.Si
Editor:
Dr. Diana Farid, M.E.Sy
Layout/Cover:
TimMaSagi
Cetakan Pertama, Februari2023